pengecatan bakteri


PROSEDUR KERJA

Metode : Albert & Christensen

Tujuan : Untuk melihat granula bakteri

Prinsip : Pada pengecatan dengan toluidine blue granula bakteri akan berwarna hitam (karena bersifat metakromatik) dan tidak akan larut oleh air sehingga pada pemberian safranin warna granula tetap hitam. Sedangkan pada badan bakteri warna dari toluidin blue akan larut oleh air dan mengambil warna merah dari safranin.

Cara Kerja :
• Dibuat sediaan kuman dan fiksasi
• Diwarnai dengan zat warna toluidin blue, didiamkan selama 1menit.
• Dicuci dengan air mengalir.
• Dialiri dengan larutan yodium.
• Dicuci dengan air mengalir
• Ditambahkan zat warna Safranin, didiamkan selama 1 menit.
• Cat dibuang, isapkan dengan tissue, keringkan di udara.
    Cara LEIFSON (Leifson : J. Bact, 20: 203, 1930).
Larutan pulas Leifson, terdiri dari:
·         Basic fuchsin       : 1 gram.
·         NaCl                    : 1½ gram.
·         Asam tanine         : 2½ gram.
Ketiga zat ini dicampur baik-baik, kemudian 1,7 gram campuran dilarutkan dalam 35 ml alkohol 95% + 65 ml aquadest. Larutan pulas ini disimpan beberapa minggu dalam botol bertutup rapat, baru dipakai.
Caranya :
1.     Sediakan suspensi bakteri dalam air sampai sedikit keruh, yang diambil dari tanaman agar atau sediment dari bouillon.
2.     Satu tetes dari suspensi diteteskan pada objek gelas sedemikian rupa sehinggga tetesan mengalir pada objek.
3.     Keringkan (biarkan) kering pada suhu kamar, kemudian bubuhi larutan pulas, biarkan 10 menit.
4.     Cuci dengan air, bubuhi dengan borax-methylen biru yang encer (1,0 g borax + 0,1 g methylen biru dalam 100 ml aquadest), biarkan 5-10 menit.
5.     Cuci dengan air dan keringkan dengan kertas saring, lihat dengan mikroskop.
6.     Hasil pewarnaan:
Flagella          : merah jambu.
Badan bakteri : agak kebiru-biruan. 
Metode : Kinyoun Gabbet
Tujuan : Untuk mencari BTA
Prinsip :
Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin dan lemak yang sukar ditembus cat. Oleh karena pengaruh fenol dan kadar cat yang tinggi maka lapisan lilin dan lemak itu dapat ditembus cat basic fuchsin. Pada waktu pencucian lapisan lilin dan lemak yang terbuka akan merapat kembali. Pada pencucian dengan asam alkohol warna fuchsin tidak dilepas. Sedangkan pada bakteri tidak tahan asam akan luntur dan mengambil warna biru dari methylen blue.
Cara Kerja :
• Dibuat sediaan kuman dan difiksasi.
• Diwarnai dengan Kinyoun selama 3 menit
• Sediaan dicuci dengan air.
• Diwarnai dengan Gabbet selama 1 menit.
• Dicuci dan dikeringkan
• Diperiksa di bawah mikroskop.


Sediaan yang telah diperiksa kemudian direndam dengan xylol selama 15-30 menit, lalu disimpan dalam kotak sediaan.


Interpretasi hasil : BTA : warna merah dan Non BTA : warna biru

PROSEDUR KERJA
Metode : Klein
Tujuan : Untuk melihat spora bakteri
Prinsip : Spora kuman mempunyai dinding yang tebal sehingga diperlukan pemanasan agar pori-pori membesar zat warna fuchsin dapat masuk, dengan pencucian pori-pori kembali mengecil menyebabkan zat warna fuchsin tidak dapat dilepas walaupun dilunturkan dengan asam alkohol, sedangkan pada badan bakteri warna fuchsin dilepaskan dan mengambil warna biru dari methylen blue.
Cara Kerja :
• Dibuat suspensi kuman, ditambah dengan carbol fuchsin sama banyak.
• Dipanaskan selama 6 menit pada api kecil atau pada penangas air 80oc selama 10 menit.
• Dibuat sediaan dan dikeringkan.
• Dimasukkan kedalam H2SO4 1% selama 2 detik
• Dimasukkan kedalam alkohol sehingga tidak ada lagi warna merah mengalir.
• Sediaan dicuci dengan air.
• Diwarnai dengan methylen blue selama 1 menit kemudian dicuci dan dikeringkan.
• Diperiksa dibawah mikroskop.

Interpretasi hasil : Spora : warna merah dan Badan bakteri : warna biru.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar