mutation

PENDAHULUAN

Mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi secara tiba-tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisma hidup yang bersifat terwariskan (heritable). Mutasi dapat terlihat dalam jumlah kecil maupun besar.mutasi kecil hanya menimbulkan perubahan yang sedikit dan kadang kala tidak membawa perubahan fenotif yang jelas, jadi hanya semacam variasi. mutasi besar menimbulkan perubahan besar pada fenotif, yang biasanya dianggap abnormal atau cacat.mutasi terjadi karena perubahan lingkungan yang luar biasa. Hal ini dapat diakibatkan oleh adanya sifat yang tidak tetap dan selalu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik alamiah maupun buatan. Agar suatu species tidak mengalami kepunahan diperlukan usaha untuk menyesuaikan diri terhadap timbulnya suatu perubahan. Kejadian mutasi sangat jarang terlihat, hal ini disebabkan : - mutasi yang terjadi pada suatu gen tidak dapat menunjukan penampakannya, karena jumlah gen yang terdapat dalam satu individu banyak sekali - gen yang bermutasi bersifat letal, sehingga gejala mutasi tidak dapat diamati sebab individu segera mati sebelum dewasa - gen yang bermutasi umumnya bersifat resesif, sehingga selama dalam keadaan hetreozigot tidak akan terlihat Istilah mutasi pertama kali dipergunakan oleh Hugo de vries, untuk mengemukakan adanya perubahan fenotip yang mendadak pada bunga oenothera lamarckiana dan bersifat menurun. Ternyata perubahan tersebut terjadi karena adanya penyimpangan dari kromosomnya. Seth wright juga melaporkan peristiwa mutasi pada domba jenis Ancon yang berkaki pendek dan bersifat menurun. Penelitian ilmiah tentang mutasi dilakukan pula oleh Morgan (1910) dengan menggunakan Drosophila melanogaster (lalat buah). Akhirnya murid Morgan yang bernama Yoseph Muller berhasil dalam percobaannya terhadap lalat buah, yaitu menemukan mutasi buatan dengan menggunakan sinar X. PEMBAHASAN Pengertian Mutasi Mutasi merupakan perubahan gen atau kromosom dari suatu individu yang bersifat menurun. Individu yang mengalami mutasi disebut mutan dan penyebab terjadinya mutasi di sebut mutagen. Ada dua cara untuk mutasi gen dapat terjadi, yaitu diturunkan oleh orangtua dan didapatkan selama hidup seseorang. Mutasi yang diturunkan dari orangtua pada anaknya disebut mutasi turun-temurun atau mutasi germline. Mutasi ini disebut mutasi germline karena terdapat pada sel telur dan sel sperma, yang juga disebut sel germ (benih). Mutasi yang hanya terjadi pada sel telur atau sel sperma, atau yang terjadi tepat setelah fertilisasi, disebut mutasi de novo (baru). Mutasi de novo dapat menjelaskan kelainan genetis di mana seorang anak mempunyai mutasi di semua sel, tetapi tidak memiliki sejarah keluarga dengan kelainan tersebut. Mutasi yang didapat (somatik) terjadi pada DNA dari sel individu pada suatu saat selama hidup seseorang. Perubahan ini biasanya disebabkan oleh factor lingkungan, musalnya radiasi sinar ultraviolet dari matahari, atau dapat terjadi jika terdapat kesalahan dalam pembuatan salinan DNA selama pembelahan sel. Mutasi yang didapat pada sel somatik (sel selain sel telur dan sel sperma) tidak dapat diteruskan pada generasi selanjutnya. Mutasi dapat pula terjadi pada satu sel dalam embrio awal. Saat sel-sel embrio membelah selama masa pertumbuhan dan perkembangan, suatu individu akan memiliki beberapa sel dengan mutasi dan sel-sel tanpa perubahan genetis. Keadaan ini disebut dengan mosaikisme. Rangkaian DNA dapat berubah dalam berbagai cara. Mutasi gen mempunyai efek yang bervariasi pada kesehatan, bergantung pada tempat terjadinya dan ada tidaknya perubahan pada protein yang esensial. Mutasi ada 2,yaitu mutasi gen dan mutasi kromosom. • Mutasi gen ( Mutasi Titik ). Mutasi gen adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies. Perubahan pada sekuens basa DNA akan menyebabkan perubahan pada protein yang dikode oleh gen.Contohnya, bila gen yang mengkode suatu enzim mengalami mutasi, maka enzim yang dikode oleh gen mutan tersebut akan menjadi inaktif atau berkurang keaktifannya akibat perubahan sekuens asam amino. Namun mutasi dapat pula menjadi menguntungkan bila enzim yang berubah oleh gen mutan tersebut justru meningkat aktivitasnya dan menguntungkan bagi sel. Gambar Mutasi titik(a) mutasi diam(b) mutasi salah arti(c) mutasi tanpa arti Beberapa substitusi disebut mutasi diam (silent mutation) jika perubahan kode genetik mutasi tidak mempengaruhi pengkodean protein. Mutasi substitusi biasanya merupakan mutasi salah arti (misence mutation), artinya kodon yang berubah tetap mengkode suatu asam amino walaupun tidak selalu dengan arti yang benar. Tetapi jika mutasi titik mengubah satu kodon untuk satu asam amino menjadi kodon stop, translasi akan dihentikan sebelum waktunya, dan polipeptida hasilnya akan lebih pendek dibandingkan polipeptida yang dikode oleh gen normal. Perubahan yang mengubah kodon asam amino menjadi sinyal stop disebut mutasi tanpa arti (nonsense mutation). Hampir semua mutasi tanpa arti mengarah pada protein nonfungsional. Pasangan basa nitrogen pada DNA, antara timin dan adenine atau antara guanine dan sitosin dihubungkan oleh ikatan hydrogen yang lemah. Atom-atom hydrogen dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lain pada purin atau pirimidin. Perubahan kimia sedemikian disebut perubahan tautomer. Misalnya secara tidak normal, adenine berpasangan dengan sitosin dan timin dengan guanine. Peristiwa perubahan genetic seperti ini disebut mutasi gen karena hanya terjadi di dalam gen. Mutasi gen disebut juga dengan mutasi titik (point mutation). Mutasi gen dapat terjadi karena substitusi basa N. contoh mutasi titik AGCGT GGCGT TCGCA CCGCA penyebab mutasi gen (mutasi titik): • Substitusi ( pertukaran ), adalah peristiwa pertukaran atau pergantian basa nitrogen penyusun DNA, yang di bedakan menjadi : • Transisi adalah pergantian basa nitrogen sejenis, misalnya antara basa purin dengan purin atau pirimidin dengan pirimidin. Contoh: A-T di ganti menjadi G-S,S-G menjadi T-A. • Tranversi adalah pergantian basa nitrogen yang tidak sejenis misalnya pergantian basa nitrogen purin dengan pirimidin atau sebaliknya. Contoh : T-A di gantu menjadi A-T, G-S menjadi S-G. • Adisi / Insersi ( penambahan ), peristiwa penambahan satu atau beberapa basa nitrogen. • Delesi ( pengurangan), peristiwa pengurangan satu atau beberapa basa nitrogen. Delesi ini dapat di sebabkan oleh infeksi virus dan radiasi sinar radioaktif. Insersi dan delesi merupakan penambahan atau pengurangan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen. Mutasi ini mempunyai efek yang seringkali lebih berbahaya terhadap protein yang dihasilkan daripadaa efek yang di timbulkan substitusi. Karena NRAd dibaca sebagai suatu rangkaian triplet nukleotida selama translasi, maka insersi atau delesi nukleotida dapat mengubah kerangka baca (kompleks triplet) kode genetik. Mutasi seperti ini disebut mutasi pergeseran kerangka (frameshift mutation), yang akan terjadi bila jumlah nukleotida yang dimasukkan atau dihilangkan bukan kelipatan tiga. Semua nukleotida yang terletak di belakang daerah delesi atau insersi dikelompokkan menjadi kodon secara tidak wajar dan menghasilkan mutasi salah arti – terminasi sebelum waktunya. Jika pergeseran kerangka baca tersebut sangat dekat dengan ujung gen, akan menghasilkan protein yang dipastikan tidak fungsional. • Mutasi kromosom ( Aberasi kromosom ) Istilah mutasi umumnya digunakan untuk perubahan gen, sedangkan perubahan kromosom yang dapat diamati dikenal sebagai variasi kromosom atau mutasi besar/gross Mutasi kromosom adalah mutasi atau perubahan materi genetik dapat disebabkan oleh gangguan fisik dan kimia yang menyebabkan kesalahan di dalam pembelahan sel (meiosis dan mitosis) sehingga merusak susunan kromosom atau mengubah jumlah kromosom. Perubahan struktur kromosom Perubahan susunan kromosom dapat disebabkan oleh delesi (penghilangan), duplikasi (penggandaan), inverse (pembalikan), dan translokasi. • Inversi adalah peristiwa perubahan urutan lokus ( gen ) terbalik atau berpindah sebagai akibat dari kromosom yang terpilin sehingga menyebabkan terjadinya penyisipan gen-gen pada lokus dengan urutan yang berbeda dengan sebelumnya. Inversi di bedakan menjadi dua, yaitu parasentris dan perisentris. Inversi parasentris adalah perubahan urutan gen hanya terjadi pada satu lengan saja tanpa berpindah ke lengan yang lain melewati sentromer. Adapun inversi perisentris adalah perubahan urutan gen yang terjadi antara kedua lengan melewati sentromer. Gambar 2. Inversi • Delesi, Pada proses delesi, lengan kromosom patah dan kehilangan sebagian lokusnya. Patahan tersebut dapat menempel pada lengan kromsom homolognya atau bebas tidak menempel pada lengan kromosom yang lain. Proses mutasi delesi Berdasarkan letak patahan kromosom ,delesi dapat di bedakan menjadi dua, yaitu delesi interkalar apabila patahannya terjadi di dua bagian sehingga menyebabkan bagian tengahnya hilang dan delesi terminal apabila patahannya terletak pada ujung lengan kromosom. Contoh pada delesi terminal adalah sindoma cri-du-cat. Gambar 4. Sindrom cri du chat. • Duplikasi ( penambahan ) adalah terjadinya penambahan lokus dari patahan lengan kromosom homolognya. Duplikasi pada kromosom manusia dapat terjadi pada kromosom X yang di sebut dengan fragile X syndrome. Gambar 5. Delesi • Translokasi adalah terjadinya pertukaran gen dari suatu kromosom ke kromosom lain yang bukan homolognya. Berdasarkan jumlah patahan dan cara pertukaran patahan kromosomnua,translokasi di bedakan menjdai tiga, yaitu : a. Translokasi tunggal, apabila patahan dari kromosom satu akan menempel pada ujung kromosom lain yang bukan homolognya;b. Translokasi perpindahan, apabila kromosom pertama patah di dua tempat dan kromosom yang satunya patah di satu tempat. Patahan kromosom yang di dua tempat akan menyisip pada patahan kromosom yang patahannya satu tempat. Gambar 6. Translokasi • Katenasi kromosom mengalami patahan di dua tempat. Bagian atah ini lepas dan kromosom yang besangkutan kemudian membulat, sehinggal ujung-ujung kromosom yang patah akan saling berlekatan. Perbedaan antara keempat perubahan struktur kromosom. Mutasi kromosom terjadi karena perubahan jumlah kromosom Mutasi kromosom yang terjadi karena perubahan jumlah kromosom (ploid) melibatkan euploid,aneusomi dan aneuploid. • Euploid (Eu = benar; ploid = unit) Euploidi merupakan mutasi yang melibatkan pengurangan atau penambahan dalam perangkat kromosom (genom). Makhluk hidup yang terjadi secara kawin, biasanya bersifat diploid, memiliki 2 perangkat kromosom atau 2 genom pada sel somatisnya (2n kromosom). Organisme yang kehilangan 1 set kromosomnya disebut monoploid. Organisme monoploid memiliki satu genom atau satu perangkat kromosom (n kromosom) dalam sel somatisnya. Sel kelamin (gamet), yaitu sel telur (ovum) dan spermatozoa, masing-masing memiliki satu perangkat kromosom. Satu genom (n kromosom) yang disebut haploid. Sedangkan organism yang memiliki lebih dari dua genom disebut poliploid, misalnya triploid (3n kromosom), tetraploid (4n kromosom), heksaploid (6n kromosom). Poliploid yang terjadi pada tumbuhan misalnya pada apel dan tebu. Poliploid pada hewan misalnya Daphnia, Rana esculenta, dan ascaris. Poliploid dibagi menjadi dua, yaitu otopoliploid, terjadi pada kromosom homolog, misalnya semangka tak berbiji; dan alopoliploid, terjadi pada kromosom non homolog, misalnya Rhaphanobrassica (akar sepeti kol, daun mirip lobak). Jenis-jenis euploidi, sebagai berikut. 1) Monoploidi Organisme monoploidi memiliki satu genom (n kromosom) dalam sel tubuhnya. Hal itu terjadi pada sebagian besar bakteri, fungi, alga, lumut, dan serangga Hymenoptera. Organisme monoploidi kurang kuat dan bersifat steril karena kromosom homolog tidak memiliki pasangan selama meiosis. 2) Diploidi Organisme diploidi memiliki dua genom (2n kromosom) pada setiap sel somatis. Keadaan ini sangat menunjang fertilitas, keseimbangan pertumbuhan, adaptasi, dan kemampuan hidup. 3) Poliploidi Organisme poliploidi memiliki kromosom lebih dari dua genom (2n kromosom). Misal, triploid (3n), tetraploid (4n), dan pentaploid (5n). Pengaruh poliploidi terhadap sel atau individu, antara lain: a) terjadinya pertumbuhan raksasa; b) jumlah kandungan vitamin pada tumbuhan poliploidi lebih banyak; c) kesuburan atau fertilitas umumnya berkurang. Sering terjadi kekeliruan notasi antara jumlah genom (X) dan jumlah kromosom (n). Tanda X dipakai untuk menyatakan jumlah genom. Setiap genom mempunyai jumlah kromosom tertentu. Perhatikan tabel yang disajikan ! b. Aneuploidi merupakan mutasi kromosom yang tidak melibatkan perubahan pada seluruh genom, tetapi terjadi hanya pada salah satu kromosom dari genom. Beberapa macam aneuploidi sebagai berikut. Monosomik • Monosomik adalah peristiwa hilangnya satu kromosom dari sepasang kromosom homolog dengan rumus genom (2n –1), sehingga menghasilkan dua jenis gamet, yaitu (n) dan (n–1). 2) Nulisomik Nulisomik adalah peristiwa hilangnya sepasang kromosom homolog dengan rumus genom (2n–2). Organisme yang mengalami nulisomik menunjukkan ciri-ciri kurang kuat, kurang fertil, dan daya tahan hidup rendah. 3) Trisomik Trisomik adalah organisme diploid yang memiliki satu kromosom ekstra atau tambahan dengan rumus genom (2n + 1), sehingga gamet yang dihasilkan adalah (n + 1) dan (n). 4) Tetrasomik Jika satu pasang kromosom berada dalam tambahan seperangkat kromosom organisme dengan rumus genom (2n + 2) disebut tetrasomik. 5) Trisomik ganda Trisomik ganda, jika suatu organisme diploid dengan dua kromosom yang berbeda masing-masing menghasilkan trisomik ganda dengan rumus genom (2n + 1 + 1). Tabel 10.1 Variasi mengenai set kromosom yang lengkap • Aneusomi adalah perubahan jumlah kromosom. Penyebabnya adalah anafase lag (peristiwa tidak melekatnya beneng-benang spindel ke sentromer) dan non disjunction (gagal berpisah).Aneusomi pada manusia dapat menyebabkan: • Sindrom Turner, dengan kariotipe (22AA+X0). Jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan 1 kromosom kelamin. Penderita Sindrom Turner berjenis kelamin wanita, namun ovumnya tidak berkembang (ovaricular disgenesis). • Sindrom Klinefelter, kariotipe (22 AA+XXY), mengalami trisomik pada kromosom gonosom. Penderita Sindrom Klinefelter berjenis kelamin laki-laki, namun testisnya tidak berkembang (testicular disgenesis) sehingga tidak bisa menghasilkan sperma (aspermia) dan mandul (gynaecomastis) serta payudaranya tumbuh. • Sindrom Jacobs, kariotipe (22AA+XYY), trisomik pada kromosom gonosom. Penderita sindrom ini umumnya berwajah kriminal, suka menusuk-nusuk mata dengan benda tajam, seperti pensil,dll dan juga sering berbuat kriminal. Penelitian di luar negeri mengatakan bahwa sebagian besar orang-orang yang masuk penjara adalah orang-orang yang menderita Sindrom Jacobs. • Sindrom Patau, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada kromosom autosom. kromosom autosomnya mengalami kelainan pada kromosom nomor 13, 14, atau 15. • Sindrom Edward, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada autosom. Autosom mengalami kelainan pada kromosom nomor 16,17, atau 18. Penderita sindrom ini mempunyai tengkorak lonjong, bahu lebar pendek, telinga agak ke bawah dan tidak wajar. Macam – macam mutasi berdasarkan sel yang bermutasi: • Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel somatik, yaitu sel tubuh seperti sel kulit. Mutasi ini tidak akan diwariskan pada keturunannya. • Mutasi Gametik adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet, yaitu sel organ reproduksi yang meliputi sperma dan ovum pada manusia. Karena terjadinya di sel gamet, maka akan diwariskan kepada keturunannya. Pada umumnya, mutasi itu merugikan, mutannya bersifat letal dan homozigot resesif. Namun mutasi juga menguntungkan, diantaranya, melalui mutasi, dapat dibuat tumbuhan poliploid yang sifatnya unggul. Contohnya, semangka tanpa biji, jeruk tanpa biji, buah stroberi yang besar, dll. Mutasi ini juga menjadi salah satu kunci terjadinya evolusi di dunia ini. Terbentuknya tumbuhan poliploid ini menguntungkan bagi manusia, namun merugikan bagi tumbuhan yang mengalami mutasi, karena tumbuhan tersebut menjadi tidak bisa berkembang biak secara generatif. Bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut MUTAGEN. Mutagen dibagi menjadi 3, yaitu: • Mutagen bahan kimia, contohnya adalah kolkisin dan zat digitonin. Kolkisin adalah zat yang dapat menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada proses anafase dan dapat menghambat pembelahan sel pada anafase. • Mutagen bahan fisika, contohnya sinar ultraviolet, sinar radioaktif, dan sinar gamma. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit. • Mutagen bahan biologi, diduga virus dan bakeri dapat menyebabkan terjadinya mutasi. Bagian virus yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi adalah DNA-nya. Asam nitrat (HNO2) merupakan bahan kimia mutagenic yang menyebabkan adenine (A) tidak lagi dapat berikatan dengan timin (T) melainkan dengan sitosin (C). Hal ini disebabkan karena asam nitrat bekerja dengan cara menghapus atau menhilangkan gugus amino, sehingga sitosin akan berubah menjadi urasil, sedangkan adenine akan berubah menjadi hiposantin. Hiposantin memiliki ikatan hydrogen serupa dengan guanine, sedangkan urasil memiliki ikatan hydrogen serupa dengan timin. Akibatnya, pada saat replikasi DNA, adenine (A) berubah menjadi hiposantin yang akan berikatan dengan sitosin (C), sedangkan sitosin (C) akan berubah menjadi urasil dan akan berpasangan dengan adenine (A). Perubahan ini berlangsung pada lokasi yang acak pada DNA. Bahan mutagenic yang lain adalah analog basa nukleotida. Molekul – molekul ini memilki struktur serupa dengan basa nitrogen normal, namun berbeda pada ikatan hidrogennya. Misalnya molekul 2-aminopurin merupakan analog adenine (A), sehingga kedudukan adenine (A) adalah timin (T), namun karena struktur 2-aminopurin, maka 2-aminopurin berpasangan dengan sitosin (C). Hal yang sama juga terjadi pada 5-bromourasil. Molekul 5-bromourasil merupakan analog timin (T), sehingga kedudukan timin (T) dapat digantikan oleh 5-bromourasil. Pasangan timin (T) adalah sitosin (C), namun karena struktur 5-bromourasil, maka 5-bromourasil berpasangan dengan guanine (G). Bila analog basa nukleotida diberikan pada sel yang sedang tumbuh, maka analog basa nukleotida tersebut akan secara acak tergabung dalam DNA, sehingga pada saat replikasi DNA dapat menyebabkan kesalahan pasangan basa. Beberapa senyawa kimia mutagenik dapat menyebabkan mutasi frameshift (pergeseran pembacaan basa) dan bersifat karsinogen, contohnya benzpiren, aflatoksin dan pewarna akridin. Radiasi sinar X dan sinar gamma merupakan bahan mutagenic akibat kemampuannya dalam mengionisasi atom dan molekul. Ion – ion radiasi bergabung dengan basa DNA dan menyebabkan kesalahan pada replikasi DNA. Hasil lainnya adalah putusnya ikatan kovalen pada tulang punggung gula-fosfat DNA, dan menyebabkan patahnya kromosom. Radiasi mutagenic lainnya adalah sinar ultraviolet (UV). Sinar UV dapat menyebabkan terbentuknya ikatan kovalen antara dua molekul timin, menghasilkan timin dimer. Timin dimer ini menyebabkan kerusakan serius dan kematian sel karena DNA dengan timin dimer tidak dapat direplikasi dan ditranskripsi. Komponen sinar UV yang bersifat paling mutagenic adalah pada panjang gelombang 260nm. Paparan sinar UV pada manusia dapat menyebabkan terbentuknya banyak timin dimer pada sel kulit dan menimbulkan kanker kulit. Bakteri dan organisme lain memiliki mekanisme perbaikan (repair) terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh radiasi sinar UV. Ada dua macam mekanisme perbaikan, yaitu perbaikan dengan cahaya (light repair) dan perbaikan tanpa cahaya (dark repair). Pada perbaikan dengan cahaya (light repair), bakteri memiliki enzim fotoliase yang menggunakan energi cahaya visible untuk memisahkan ikatan dimer timin. Manusia dengan penyakit xeroderma pigmentosum sangat sensitive terhadap paparan sinar matahari dan tidak memiliki mekanisme perbaikan terhadap efek mutagenic radiasi sinar UV, sehingga sangat berisiko . Dampak mutasi Akibat yang ditimbulkan oleh terjadinya mutasi bermacam-macam. Jika mutasi terjadi pada sel soma (sel vegetatif) dapat menimbulkan terjadinya kanker. Sedang jika terjadi pada sel generatif dapat menimbulkan mutasi Bila mutasi terjadi pada sel soma dari janin maka dapat menyebabbkan teratogen (cacat sejak lahir), dan beberapa mutasi dapat menyebabkan letal (kematian). mutasi yang menyebabkan kematian adalah merupakan usaha untuk menjaga keseimbangan genetika dalam suatu populasi. Bila mutasi berjalan terus menerus dari generasi ke generasi maka pada suatu saat akan muncul turunan baru yang sifatnya berbeda dengan moyangnya, sehingga terjadilah peristiwa evolusi. Pengaruh negatif mutasi buatan : - poliploid umumnya gagal mengahasilkan keturunan secara generatif - menguntungkan bila diperbanyak secara vegetative Mutasi menyebabkan banyak sekali dampak baik negatif maupun positif. 1. Dampak Negatif Mutasi menyebabkan timbulnya beragam jenis penyakit berbahaya seperti sindrom, kanker. 2. Dampak Positif Walaupun mutasi bersifat merugikan tetapi dalam beberapa hal juga berguna bagi manusia, misalnya: a. Dapat meningkatkan hasil panen produksi pangan (gandum, tomat, kacang tanah, kelapa poliploidi, kol poliploidi). b. Dapat meningkatkan hasil antibiotika (mutan Penicillium). c. Dapat memeriksa proses biologi (transpor elektron pada fotosintesis, fiksasi nitrogen pada bakteri). d. Proses penting untuk evolusi dan variasi genetik. e. Dapat menambah keanekaragaman. Manfaat Pengetahuan mutasi Para ilmuwan biologi mengetahui bahwa sinar X dapat menimbulkan ionisasi pada sel-sel pembentuk jaringan tubuh. Ionisasi terjadi bila elektron terlepas dari suatu atom dan menggabung ke atom lainnya. Molekul DNA yang banyak mengandung atom-atom yang terionisasi dapat menjadikan gen labil dan akhirnya berubah. Gen yang berubah susunan kimianya, fungsinya berubah pula. Bila gen ini sel-sel gamet, manifestasi perubahan ini dapat diamati pada generasi berikutnya. Dengan dasar pengetahuan ini, para ilmuwan menggunakan sinar X atau sinar-sinar lain yang berenergi tinggi sebagai mutagen buatan. Dari eksperimen yang telah banyak dilakukan, diperoleh data bahwa mutasi pada sel-sel generatif kebanyakan bersifat letal, yaitu membawa kernatian pada keturunannya sebelum atau beberapa waktu setelah kelahiran. Karena itu, pembuatan mutan dengan cara ini, misalnya biji-biji yang akan diunggulkan perlu dilakukan pada jumlah yang amat besar dan intensitas radiasi yang optimal. Masalahnya adalah bagaimana cara pengaturan intensitas ini. Hal ini memerlukan riset berulang kali dan berjangka panjang untuk menemukan mutan yang dikehendaki. Sinar X dapat juga membuat mutasi kromosom menjadi dua bagian atau lebih. Bagian-bagian ini dapat hancur dan lenyap atau menggabung pada kromosom lain, terjadilah aberasi kromosom. Dengan ini dapatlah terjadi mutasi kromosom. Jika hal itu terjadi pada sel generatif dan individunya tidak mati, maka individu tersebut dapat mewariskan sifat-sifat barunya ke keturunannya. Radiasi sebagai akibat peledakan-peledakan bom A dan bom H baik dalam peperangan atau percobaan, radiasi bocoran reaktor atom, kendaraan bertenaga nuklir dan sampah radioaktif, juga merupakan penyebab mutasi yang kebanyakan orang tidak menyadari karena efeknya tidak segera tampak atau terasa. Lagi pula, pada umumnya gen-gen mutan barulah bersifat letal bila dalam keadaan homozigot resesif, yang heterozigot tetap hidup dan bertindak sebagai pembawa sifat dan penurun warisan yang telah berubah/bermutasi. Aplikasi mutasi buatan dalam memperoleh bibit tanaman yang diharapkan. Mutan yang sudah dapat dibuat menjadi tanaman yang poliploid artinya berkromosom banyak. Cara mendapatkan poliploid dengan menggunakan kolkisin. Pengaruh positif mutasi buatan diantaranya tanaman poliploid biasanya mempunyai ukuran yang lebih besar. Tindakan pembibitan dari mutasi buatan harus diulang-ulang supaya di dapatkan sampai menjadi galur murni, yaitu jenisnya sudah mantap. Apabila tidak diulang-ulang kemungkinan jenis itu mengadakan perkawinan dengan jenis asal sebelum mutasi ,maka akan ada kecenerungan untuk menurunkan keturunan seperti semula. Seperti telah kita ketahui bahwa mutasi juga ada yang menguntungkan bila dipandang darti hidupnya suatu organisasi atau individu. Hal ini sebenarnya merupakan bahan baku bagi terselenggaranya evolusi dari sgala organisme. Sebagai contoh adanya mutan (individu yang bermutasi) keturunan ini mengadakan mutasi - mutasi lagi dan keturunan ini mampu mempertahankan hidup sampai beberapa generasi kemudian. Maka mungkin dapat bergenotif maupun fenotifnya jauh berbeda dengan nenek moyangnya, sehingga akan terjadi individu baru yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya (evolusi dari sini perlu diingat bahwa mutasi itu tidak selalu menjadi species baru). KESIMPULAN Pada umumnya, mutasi itu merugikan, mutannya bersifat letal dan homozigot resesif. namun mutasi juga menguntungkan, diantaranya, melalui mutasi, dapat dibuat tumbuhan poliploid yang sifatnya unggul. Contohnya, semangka tanpa biji, jeruk tanpa biji, buah strowberi yang besar,dll. Terbentuknya tumbuhan poliploid ini menguntungkan bagi manusia, namun merugikan bagi tumbuhan yang mengalami mutasi, karena tumbuhan tersebut menjadi tidak bisa berkembang biak secara generatif. Mutasi gen dapat menyebabkan : Berkurangnya aktivitas protein, protein berfungsi abnormal, proses metabolism terganggu, fenotip dapat berubah. Adapun contoh penyakit yang disebabkan mutasi genetic antara lain: kanker, Avian Influenza A ( H5 N1 ), Sindrom Turner, Sindrom Klinefelter, Sindrom Jacob, Sindrom Down. DAFTAR PUSTAKA Salam, Abdul M.Sofro. 1994. Keanekaragaman Genetik. Yogyakarta: ANDI OFFSET Aryulina, Diah, Dkk. 2006. Biologi Jilid 3. Surakarta : Erlangga http://edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=331&uniq=3642 http://hendrapagala.wordpress.com/2010/01/21/mutasi-genetik/ http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xii/mutasi-gen-dan-kromosom/ http://matematika-ipa.com/mutasi-macam-mutasi/ INTRODUCTION Mutations are changes in the genetic material of an organism that occurs suddenly, randomly, and are fundamental to the sources of variation in living organisms that are inherited (heritable). Mutations can be seen in small numbers and small besar.mutasi cause only minor changes and sometimes not brought a clear change of phenotypes, so it just sort of variation. large mutations cause large changes in phenotypes, which are usually considered to be abnormal or cacat.mutasi occur because of changes in an extraordinary environment. This can be caused by the properties that are not fixed and is always influenced by various factors both natural and artificial. For a species to extinction is not necessary effort to adapt to the emergence of a change. Incidence of mutations are very rarely seen, this is due to: - A mutation that occurs in a gene can not show appearance, because the number of genes contained in a single individual lot - A mutated gene is lethal, so the symptoms can not be observed because the mutated individual dies shortly before the adult - Commonly mutated gene is recessive, so long as the circumstances will not be visible hetreozigot The term mutation was first used by Hugo de Vries, to express the phenotype of sudden changes in interest oenothera lamarckiana and is declining. Apparently the change is due to the deviation of the chromosomes. Seth wright is also reported in sheep mutation event types are short-legged Ancon and is declining. Scientific research on the mutation has also been conducted by Morgan (1910) by using Drosophila melanogaster (fruit fly). Finally, Morgan student named Joseph Muller succeeded in his experiments on fruit flies, which found the mutation made by using X-ray DISCUSSION Understanding Movements Mutations are changes in genes or chromosomes of an individual who is declining. Individuals who have called the mutant and the mutation causes a mutation called mutagens. There are two ways to gene mutations can occur, which is derived by the parent and acquired during a person's life. Mutation derived from parent to child are called hereditary mutations or germline mutations. These mutations are called germline mutations because there are in the egg and sperm cells, which are also called germ cells (the seed). Mutations that occur only in the egg or sperm cells, or that occur just after fertilization, are called mutations de novo (new). De novo mutations may explain genetic disorders in which a child has a mutation in all cells, but does not have a family history of these disorders. Mutations acquired (somatic) occurred in DNA from individual cells at some time during a person's life. These changes are usually caused by environmental factors, musalnya ultraviolet radiation from the sun, or can occur if there are errors in copying DNA during cell division. Acquired mutations in somatic cells (cells other than egg and sperm cells) can not be passed on to the next generation. Mutations can also occur in a single cell in the early embryo. When embryonic cells divide during growth and development, an individual will have some cells with the mutation and cells without genetic change. This is called the mosaikisme. DNA sequence can be changed in various ways. Gene mutations have varying effects on health, depending on where the occurrence and the presence or absence of essential changes in the protein. There are 2 mutation, namely gene mutation and chromosomal mutation. • gene mutations (point mutations). Gene mutation is a change in the genetic material (DNA or RNA), both at the level of gene sequences (called point mutations) or the chromosome level. Mutations at the chromosomal level is usually called aberration. Mutations in genes can lead to the emergence of new alleles and the basis for supporting the evolution of the emergence of new variations on the species. Changes in DNA base sequence will cause a change in the protein encoded by gen.Contohnya, when the gene that encodes a mutated enzyme, the enzyme encoded by the mutant gene will be inactive or its activity is reduced due to changes in amino acid sequence. However, mutations can also be advantageous if the enzyme is altered by the mutant gene is actually increasing its activity and favorable to the cell.   Mutations image point (a) silent mutations (b) mutation one sense (c) mutations without meaning Some substitutions are called silent mutations (silent mutation) if the change does not affect the genetic code encoding a protein mutation. Mutation substitution mutation is usually the wrong meaning (misence mutation), meaning that changes codon still codes for an amino acid, although not always with the correct meaning. But if the point mutation changing a codon for one amino acid into a stop codon, the translation will be terminated prematurely, and the result will be shorter polypeptide than the polypeptide encoded by the normal gene. Changes that alter the amino acid codon into a stop signal is called a mutation with no sense (nonsense mutation). Almost all mutations lead to a meaningless nonfunctional protein. Nitrogen base pairs in DNA, the adenine thymine and between guanine and cytosine or linked by weak hydrogen bonds. Hydrogen atoms can move from one position to another position on the purine or pyrimidine. Chemical changes in such a so-called tautomeric change. For example, it is not normal, adenine pairs with thymine and cytosine with guanine. Events like this genetic change called a mutation of the gene because it only occurs in the gene. Gene mutations are also called point mutations (point mutation). Gene mutations can occur due to base substitutions N. examples of point mutations AGCGT GGCGT TCGCA CCGCA cause gene mutations (point mutations): • Substitution of (exchange), is an event or change of the exchange of nitrogenous bases making up DNA, which differentiate into: • Transition is a change of similar nitrogen bases, for example between a purine with a purine base or pyrimidine to pyrimidine. Example: A-T in exchange for a G-S, S-G to T-A.   • Tranversi is the turn of the nitrogen bases which are not similar purine nitrogen bases such as the turn of the pyrimidine or vice versa. Example: TA in gantu into AT, GS to SG. • Addition / Insertion (addition), addition of a single event or several nitrogen bases. • Deletions (reduction), reduction in the event of one or several nitrogen bases. These deletions may be caused by a viral infection and radioactive radiation. Insertions and deletions are additions or deletions of one or more pairs of nucleotides in a gene. This has the effect of mutations that are often more dangerous to the protein produced daripadaa that caused substitution effects. Because NRAd be read as a series of nucleotide triplets during translation, the nucleotide insertion or deletion can change the reading frame (triplet complex) genetic code. Such mutations are called frame shift mutations (frameshift mutation), which will occur when the number of nucleotides inserted or removed is not a multiple of three. All nucleotide deletions are located in the rear area or insertions are grouped into unnatural codon mutations and result in one sense - terminated prematurely. If the shift in reading frame is very close to the end of the gene, would produce a certain protein is not functional. • The movements of chromosomes (chromosome Aberration) The term mutation is commonly used to change the genes, whereas the observed changes in chromosome known as chromosome variations or mutations in a large / gross chromosomal mutation is a mutation or alteration of genetic material can be caused by physical and chemical disorder that causes an error in cell division (meiosis and mitosis) arrangement of chromosome damaging or changing the number of chromosomes. Changes in chromosome structure Changes in the composition of the chromosomes can be caused by deletions (removal), duplication (multiplication), inverse (reversal), and translocation. • Inversion is a scene on the order of loci (genes) reversed or changed as a result of the twisted chromosome that results in the insertion of genes at different loci in the previous sequence. Inversion to differentiate into two, namely parasentris and perisentris. Parasentris inversion is the change in gene sequences occur only in one arm without moving to the other arm through the centromere. The inversion is perisentris gene sequence changes that occurred between the two arms through the centromere.    Figure 2. Inversion   • Deletions, the deletion process, a broken arm and lost some chromosomal locus. The fracture can be attached to the arm or free kromsom homologs do not stick to the other chromosome arm.    The process of deletion mutations  Based on the chromosomal location of the fault, deletions can be differentiated into two, the deletions interkalar when the fracture occurred in two parts so that the lead down the middle and terminal deletions if the fracture is located at the end of the chromosome arm. Examples of terminal deletions in the cri-du-sindoma paint.    Figure 4. Cri du chat syndrome. • Duplication (addition) is the addition of the locus of fracture arm of chromosome homologs. Duplication on human chromosome can occur on the X chromosome in fragile X syndrome call.   Figure 5. Deletion • Translocation is the exchange of genes from one chromosome to another are not homologs. Based on the number of fractures and fracture kromosomnua way exchange, translocation in differentiated menjdai three, namely: a. Single translocation, if one fractures of the chromosomes will be attached to the ends of chromosomes other than homologs; b. Translocation of displacement, when the first chromosome broken in two places and the other chromosomes broken in one place. Fault chromosome in two places will insert a fracture on one chromosome break points.    Figure 6. Translocation • Katenasi chromosome has broken in two places. Section of this freelance atah and chromosomal besangkutan then rounded, sehinggal ends of broken chromosomes berlekatan each other. Difference between the fourth chromosome structural changes.   Chromosomal mutations occur because of changes in chromosome number Chromosomal mutations that occur due to changes in chromosome number (ploid) involves euploid, and aneuploid aneusomi. • Euploid (Eu = true; ploid = unit) Euploidi a mutation involving the reduction or increase in the chromosome (genome). Living things that occur in marriage, usually are diploid, having 2 devices or 2 chromosomes in the cell genome somatisnya (2n chromosomes). Organisms that lost one set of chromosomes called the monoploid. Monoploid organisms have a genome or a set of chromosomes (n chromosomes) in cells somatisnya. Sex cells (gametes), the egg cell (ovum) and sperm, each with a set of chromosomes. One genome (n chromosomes) are called haploid. While the organism that has more than two genomes are called poliploid, for example, triploid (3n chromosomes), tetraploid (4n chromosomes), heksaploid (6N chromosomes). Poliploid that occur in plants such as the apples and sugar cane. Poliploid in animals such as Daphnia, Rana esculenta, and Ascaris. Poliploid divided into two, namely otopoliploid, occurred on homologous chromosomes, such as seedless watermelon, and alopoliploid, occur in non homologous chromosomes, for example Rhaphanobrassica (root case of cabbage, radish-like leaves). The types of euploidi, as follows. 1) Monoploidi The organism has a genome monoploidi (n chromosomes) in the cell body. It happened in most bacteria, fungi, algae, moss, and Hymenoptera insects. Monoploidi organisms less powerful and are sterile because of homologous chromosomes during meiosis has no partner. 2) Diploidi Diploidi organism has two genome (2n chromosomes) in each somatic cell. This situation is very supportive of fertility, the balance of growth, adaptation, and life skills. 3) polyploidy Polyploidy organisms have more than two genome chromosomes (2n chromosomes). For example, triploid (3n), tetraploid (4n), and pentaploid (5n). Effect of polyploidy on cell or individual, among others: a) the occurrence of giant growth; b) the amount of vitamin content in plants polyploidy more; c) generally reduced fertility. Notation errors often occur between the total genome (X) and chromosome number (n). X marks used to indicate the number of genomes. Each genome has a number of specific chromosomes. Note that the table is presented!   b. Aneuploidy is a chromosomal mutation that does not involve a change in the whole genome, but occurs only on one chromosome of the genome. Several kinds of aneuploidy as follows. Monosomik • Monosomik the event the loss of one chromosome of a pair of homologous chromosomes in the genome formula (2n -1), thus producing two types of gametes, namely (n) and (n-1).  2) Nulisomik Nulisomik event is the loss of a pair of homologous chromosomes in the genome formula (2n-2). Organisms that have traits nulisomik show less powerful, less fertile, and low survival. 3) Trisomik Trisomik is a diploid organism that has an extra chromosome or additional according to the formula genome (2n + 1), so that the resulting gametes (n + 1) and (n). 4) Tetrasomik If one pair of chromosomes is an additional set of chromosomes in an organism with the genome formula (2n + 2) is called tetrasomik. 5) double Trisomik Trisomik double, if a diploid organism with two different chromosomes each of which produces double the formula trisomik genome (2n + 1 + 1). Table 10.1 Variation on a complete set of chromosomes   • Aneusomi is the change in the number of chromosomes. The cause is anaphase lag (the event is attached to the spindle threads beneng-centromere) and non-disjunction (separation failure). Aneusomi in humans can cause: • Turner syndrome, the karyotype (22AA + X0). The number of chromosomes 45 and lost one sex chromosome. Patients with Turner syndrome female sex, but artificially inseminated himself did not develop (ovaricular dysgenesis). • Klinefelter's syndrome, karyotype (22 AA + XXY), having trisomik on chromosome gonosom. Patients with Klinefelter's syndrome male sex, but did not develop testes (testicular dysgenesis) so it can not produce sperm (aspermia) and barren (gynaecomastis) as well as her breasts grow. • Jacobs syndrome, karyotype (22AA + XYY), on chromosome gonosom trisomik. Patients with this syndrome generally faced a criminal, like the eye poked with sharp objects, such as pencils, etc. and also often a criminal act. Overseas research says that most people who go to jail are the ones who suffer Jacobs Syndrome. • Patau syndrome, karyotype (45A + XX / XY), trisomik on autosomal chromosomes. autosomnya chromosome abnormalities in chromosome number 13, 14, or 15. • Edward's syndrome, karyotype (45A + XX / XY), trisomik on the autosomes. Autosomal chromosome abnormalities in the number 16.17, or 18. Patients with this syndrome have an oval skull, a short broad shoulders, ears down and somewhat unnatural. Kind of - kind of mutation on the mutated cells: • somatic mutation is a mutation that occurs in somatic cells, the cells of the body such as skin cells. These mutations would not be passed on to offspring. • Gametik mutation is a mutation that occurs in the gamete cells, ie cells of the reproductive organs including sperm and ova in humans. Because of the gamete cells, it will be passed on to offspring. In general, it is harmful mutations, and homozygous mutants are recessive lethal. But also beneficial mutations, of which, through mutation, can be made poliploid plants that are superior. For example, seedless watermelon, seedless oranges, strawberries are great, etc.. This mutation is also one of the key evolution in the world. Formation poliploid plant is beneficial for humans, but detrimental for plants that have mutations, because these plants can not reproduce a generative. The ingredients that cause mutations are called mutagens. Mutagen is divided into three, namely: • a chemical mutagen, for example, is the substance of colchicine and digitonin. Colchicine is a substance that can block the formation of the threads in the anaphase spindle and can inhibit cell division in anaphase. • mutagenic materials physics, for example, ultraviolet rays, radioactive rays, and gamma rays. Ultraviolet rays can cause skin cancer. • mutagenic biological substances, suspected viruses and bakeries can cause mutations. The virus that can cause mutations is DNA. Nitric acid (HNO2) is a mutagenic chemicals that cause adenine (A) is no longer able to bind to the thymine (T) but with cytosine (C). This is due to nitric acid works by removing or menhilangkan amino groups, so that the cytosine is changed into uracil, while adenine will become hiposantin. Hiposantin have similar hydrogen bonds with guanine, while uracil has a similar hydrogen bonds with thymine. As a result, during DNA replication, adenine (A) turns into hiposantin which binds to cytosine (C), while cytosine (C) will be changed to be paired with uracil and adenine (A). This change takes place at random locations on the DNA. Another material that is analogous mutagenic nucleotide bases. Molecules - molecules have the same structure with normal nitrogen bases, but differ in hydrogen bonding. For example, the molecular 2-aminopurin an analog adenine (A), so that the position of adenine (A) is a thymine (T), but because the structure of 2-aminopurin, then the 2-aminopurin paired with cytosine (C). The same is true of 5-bromourasil. 5-bromourasil molecule is an analog of thymine (T), so that the position of thymine (T) can be replaced by a 5-bromourasil. Partner thymine (T) is a cytosine (C), but because the structure of the 5-bromourasil, the 5-bromourasil pairs with guanine (G). When the analog nucleotide base given the growing cells, the nucleotide base analog will be randomly incorporated in the DNA, so that when the replication of DNA base pairs can lead to errors. Some mutagenic chemicals could cause frameshift mutations (shifting the reading base) and is a carcinogen, for example benzpiren, aflatoxin and acridine dyes. X-ray radiation and gamma rays are mutagenic material due to its ability to ionize the atoms and molecules. Ion - ion radiation to join the DNA bases and cause errors in DNA replication. Another result is the breaking of covalent bonds in the sugar-phosphate backbone of DNA, and cause chromosomal breakage. Other mutagenic radiation is ultraviolet (UV). UV rays can cause the formation of a covalent bond between two thymine molecules, resulting in a thymine dimer. Thymine dimer caused serious damage and cell death due to thymine dimer DNA can not be replicated and transcribed. UV component that is most mutagenic is at a wavelength of 260nm. UV exposure in humans can cause a lot of thymine dimer formation in the skin cells and cause skin cancer. Bacteria and other organisms have a mechanism of repair (repair) against damage caused by UV radiation. There are two kinds of repair mechanisms, namely improvements to the light (light repair) and repair without light (dark repair). On improvements to the light (light repair), the bacteria have enzymes fotoliase which uses light energy to separate the visible bond of thymine dimers. Humans with the disease xeroderma pigmentosum is very sensitive to sun exposure and do not have a repair mechanism against mutagenic effects of UV radiation, so it is very risky. Impact of mutations As a result of mutations induced by a variety. If a mutation occurs in the cell soma (vegetative cells) can lead to cancer. Being if it occurs in the generative cells can lead to mutations if the mutation occurs in the cell soma of the fetus, it can be menyebabbkan teratogens (birth defects), and some mutations may cause lethal (death). mutations that cause of death is an attempt to maintain balance in a population genetics. If the mutation runs continuously from generation to generation, then at some point will come new derivatives that are different from the fathers, so that there was evolutionary events. Negative effects of artificial mutation: - Poliploid generally failed to result in offspring generative - Advantageous to vegetative propagated   Mutation causes a lot of both negative and positive impacts. A. Negative Impact Mutations cause a variety of dangerous diseases like syndrome, cancer. 2. Positive Impact Although the mutation is harmful, but in some cases also useful for humans, for example: a. Can increase food production crop (wheat, tomatoes, peanuts, coconut polyploidy, polyploidy cabbage). b. Can increase the yield of antibiotics (mutant Penicillium). c. Can examine biological processes (electron transport in photosynthesis, nitrogen fixation in bacteria). d. The process is important for the evolution and genetic variation. e. Can add to diversity.      Benefits of knowledge transfer Biological scientists know that the X-rays can cause ionization in the tissue-forming cells of the body. Ionization occurs when electrons from an atom apart and merge into other atoms. DNA molecule which contains ionized atoms that can make a gene unstable and eventually changed. Genes that change their chemical composition, its function changed. When this gene gamete cells, the manifestation of these changes can be observed on the next generation. With this knowledge base, the scientists used X-rays or other rays are made of high-energy as a mutagen. Of experiments have been conducted, data showed that mutations in most of the generative cells is lethal, which brings kernatian in the offspring before or some time after birth. Therefore, making mutants in this way, for example, seeds that will be seeded need to be done on a very large amount and intensity of the optimal radiation. The problem is how to setup this intensity. This requires research and long-term repeatedly to find the desired mutant. X-rays can also make chromosomal mutations in two or more. These parts can be destroyed and disappear or merge to another chromosome, chromosome aberration occurs. With this it can be a mutation of chromosomes. If it happens on the generative cells and individuals do not die, then the individual can pass its new traits to their offspring. Radiation as a result of blasting, blasting bombs and H bombs either in battle or trial, an atomic reactor leaks radiation, nuclear-powered vehicles and radioactive waste, is also the cause of the mutations that most people do not realize because its effects are not immediately visible or felt. Moreover, in general, then the mutant genes is lethal when homozygous recessive in the state, the heterozygous live and act as a carrier-lowering properties and the heritage that has changed / mutated. Application of artificial mutations in plant seeds that are expected to acquire. Mutants that have been made into a plant that can poliploid berkromosom means a lot. How to get poliploid using colchicine. Positive influence of such artificial mutations poliploid plants usually have a larger size. Artificial breeding of mutation actions must be repeated in order to get a pure line, which is kind of established. If not repeated it possible types of marriages entered into prior to the origin of the mutation type, then there will be kecenerungan to decrease to normal offspring. As we have seen that there is also an advantageous mutation if it is deemed darti life of an organization or individual. This is actually a raw material for the implementation of the evolution of organisms sgala. For example, a mutant (mutated individuals) held its mutation offspring - again and hereditary mutations are able to sustain life until a few generations later. Then it may be bergenotif and fenotifnya much different from its ancestors, so that new individuals will be able to adjust to the environment (evolution from here to keep in mind that the mutation is not always a new species).  CONCLUSION 
In general, it is harmful mutations, and homozygous mutants are recessive lethal. but also beneficial mutations, of which, through mutation, can be made poliploid plants that are superior. For example, seedless watermelon, seedless oranges, fruit strowberi large, etc.. Formation poliploid plant is beneficial for humans, but detrimental for plants that have mutations, because these plants can not reproduce a generative. Gene mutations may cause: Decreased activity of the protein, abnormal protein function, metabolism process is interrupted, the phenotype can be changed. As examples of diseases caused by genetic mutations such as: cancer, Avian Influenza A (H5 N1), Turner Syndrome, Klinefelter Syndrome, Jacob Syndrome, Down Syndrome. 

 REFERENCES
 Salam, Abdul M.Sofro. Of 1994. Genetic Diversity. London: ANDI OFFSET Aryulina, Diah, Dkk. , 2006. Biology Volume 3. Surakarta: Erlangga http://edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan% 20Belajar/Materi% 20Pokok/view & id = 331 & uniq = 3642 http://hendrapagala.wordpress.com/2010/01/21/mutasi-genetik/ http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xii/mutasi-gen-dan-kromosom/ http://matematika-ipa.com/mutasi-macam-mutasi/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar